Naskah Hikayat Prang Aceh ini awalnya ditemukan di Museum Aceh bulan September 1981 dalam bentuk ketikan huruf Latin. Tebal 96 Halaman dengan ukuran 20 X 13,8 cm. Kata pengantarnya di berikan oleh Anzib Lamnyong bulan Januari 1960. Tidak terdapat nama pengarangnya dan tahun penyusunannya. Agaknya Anzib telah menyalin hikayat ini ke dalam huruf Latin dari naskah aslinya seperti yang dilakukan dengan hikayat-hikayat Aceh lainnya.
Untuk mengenang Kembali kepahlawanan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan tanah airnya dari penjajahan, kisah perang Aceh Belanda ini perlu dibaca oleh angkatan sekarang. Tengku Syik di Tiro, seorang pahlawan dan ulama terkenal, dalam cerita ini digambarkan sebagai penggerak perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda. Pengarang telah menyusun kisah ini dalam bentuk hikayat dengan susunan Bahasa yang menarik
Ulasan
Belum ada ulasan.